Model Pengembangan Kampung Wisata Cihideung Karamat Berbasis Potensi Alam dan Objek Pariwisata di Desa Purwasari: Sebuah Kajian Demography Culture Study (DCS) Center

  1. Pendahuluan

Latar Belakang:
Desa Purwasari memiliki kekayaan potensi alam dan budaya yang belum optimal dimanfaatkan sebagai aset wisata. Wilayah Cihideung Karamat, yang berada di dalam desa ini, memiliki karakteristik geografis, sejarah, dan budaya yang khas. Melalui pendekatan berbasis Demography Culture Study (DCS), model pengembangan kampung wisata dapat disusun untuk memberdayakan masyarakat lokal secara berkelanjutan.

  1. Tujuan Kajian
  • Mengidentifikasi potensi alam dan objek wisata di Kampung Cihideung Karamat.
  • Menyusun model pengembangan kampung wisata berbasis potensi lokal.
  • Memberikan rekomendasi berbasis kajian demografi dan budaya (DCS).
  • Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata berkelanjutan.
  1. Metodologi Kajian (DCS Approach)
  • Demografi: Studi penduduk lokal (jumlah, usia, pendidikan, pekerjaan).
  • Kultural: Kajian terhadap kearifan lokal, tradisi, kepercayaan, dan sejarah.
  • Partisipatif: Melibatkan warga lokal dalam setiap tahap kajian dan pengembangan.
  1. Potensi Kampung Cihideung Karamat
  • Potensi Alam: (1) Perbukitan alami dan pemandangan terbuka. (2) Keberadaan sungai dan area hijau yang mendukung ekowisata. (3)Udara sejuk dan lingkungan yang masih alami.
  • Objek Wisata: (1) Situs Cihideung Karamat: Tempat sakral dan bersejarah, berpotensi dikembangkan sebagai wisata religi. (2) Perkebunan dan pertanian rakyat (agrowisata).
  • Tradisi lokal yang masih lestari (misalnya seren taun, pertunjukan kesenian tradisional).
  1. Model Pengembangan Kampung Wisata (DCS-Based)
  • Model Berbasis Potensi Alam: (1) Pengembangan eco-tourism: trekking, river tubing, camping ground. (2) Edukasi lingkungan: program “Sekolah Alam” atau wisata edukatif untuk pelajar.
  • Model Berbasis Budaya dan Sejarah: (1) Wisata religi dan spiritual: ziarah ke situs Cihideung Karamat. (2) Festival budaya tahunan berbasis tradisi lokal. (3) Pelestarian rumah adat dan situs-situs bersejarah.
  • Model Ekonomi Kreatif dan UMKM: (1) Pengembangan produk lokal (kuliner, kerajinan tangan). (2) Sentra oleh-oleh berbasis potensi lokal. (3) Pelatihan digital marketing bagi pelaku wisata dan UMKM.
  1. Rencana Aksi Implementasi
Tahap Kegiatan Keterangan
1 Pemetaan potensi lokal Menggunakan metode survei dan FGD
2 Penyusunan desain wisata Melibatkan ahli perencana dan budayawan lokal
3 Pelatihan masyarakat Guide lokal, pengelolaan homestay, keamanan wisata
4 Branding dan promosi Media sosial, kolaborasi dengan Dinas Pariwisata
5 Monitoring & Evaluasi Kajian tahunan berbasis data DCS
  1. Dampak yang Diharapkan
  • Sosial: Peningkatan partisipasi masyarakat dan identitas budaya lokal.
  • Ekonomi: Terciptanya lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan masyarakat.
  • Lingkungan: Pelestarian alam dan budaya sebagai aset berkelanjutan.
  1. Rekomendasi DCS Center
  1. Pemerintah desa perlu mengesahkan Perdes tentang Kampung Wisata.
  2. Dibentuk Sanggar Cihideung Karamat sebagai implemantasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang berbasis komunitas.
  3. Kolaborasi lintas sektor (akademisi, pemerintah, swasta, komunitas).
  4. Pendekatan intergenerasional: melibatkan generasi muda sebagai agen wisata digital.
  1. Penutup

Model ini bukan hanya soal pengembangan wisata, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai lokal, memperkuat identitas budaya, dan menciptakan sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan bagi warga Kampung Cihideung Karamat.